Pak Erick dan temen-temen yang lain, saya akan bantu sedikit mengenai usaha grosiran baju bayi, saat ini saya sendiri adalah produsen dan penjual grosiran baju dan kaos (anak dan dewasa)di toko baju. Untuk tahap pertama seperti yang Pak Roni info sebaiknya Pak Erick ambil beberapa barang dulu dari sumber yang murah di Tnh Abang atau di Surabaya (lebih deket ke Bali) kemudian mencari pasar dengan networking yang sudah dipunyai Pak Erick.
- 1. Test pasar dulu dengan membeli produk yang sudah ada dengan minimal order 20 – 30 lusin dengan mencari sumber yg murah
- 2. Jual dengan harga yang tidak perlu tinggi ke beberapa kenalan atau network yg sudah di punya
- 3. Evaluasi dari hasil pembelian dan penjualan kekurangan dan kelebihannya
- 4. Bangun toko baju untuk mempermudah pasar mencari produk kita (bisa offline atau toko di rumah atau kios atau di internet – seperti Pak Roni)
- 5. Buat merek sendiri dengan meniru dulu dari barang-barang yang bagus, dan promosikan merek tersebut untuk mengalahkan merek lain (yg kita beli)
- 6. Merek yg kita buat tentunya punya harga dan desain yg lebih kompetitif.
- 7. Desain sendiri (tanpa meniru) merek kita dengan konsep yang jelas dan market yg bagus, kemudian evaluasi lagi apakah desainnya disukai atau tidak
- 8. Biasanya tes desain dilakukan di perkumpulan ibu-ibu arisan, pengajian dan lain-lain, mungkin bisa di tanyakan pendapatnya, juga saudara dan temen2
- 9. Pada awal bangun merek sendiri biasanya dijahitkan di suatu konveksi dengan pertimbangan kita tidak ingin pusing soal produksi yang penting fokus ke penjualandi toko baju sendiri.
- 10. Sebaiknya punya mesin sendiri dimulai dari sedikit dan menjahit baju sendiri, memang untuk produksi kita dipusingkan dengan masalah tenaga kerja yang kurang bagus, tidak jujur dsb-nya. Tapi ini sebagai diversifikasi bisnis, nantinya selain jahit baju sendiri bapak bisa jahit baju atau merek orang lain.
- 11. Buat sistem yang bagus dari setiap bisnisnya dan siap-siap punya asisten untuk masing-masing bisnis, asiaten di toko baju, assiten di pemasaran, assisten bikin desain assisten, assisten yg ngatur produksi. Karena kalo dipikirin sendiri bisa pecah juga pak kepalanya.
- 12. Kalo sistem sudah berjalan, seperti yang diajarkan James Gwee dan Yohanes Liem kemarin waktu TemNas, kita hanya bangun SDM-nya saja. Sering-sering ketemu dan ngobrol sama semua assisten dan semua karyawan.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar