Menurut Hj Sari Prayogo, pengelola Ar-Banni Moslem Collection di Jalan Pamularsih Raya 140 Semarang, bahan seperti chiffon dan katun banyak disuka karena simpel dan nyaman dipakai untuk segala suasana. “Bahan kaos masih banyak diminati, tapi semua tergantung pada selera masing-masing pemakai,” katanya.
Sementara untuk desainnya masih banyak mengadopsi busana India seperti memakai model kerut, model tumpuk layaknya busana Romawi, dan lain sebagainya. Tren busana muslim menurut Sari selalu berubah menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. “Saat itulah selalu muncul model-model baru,” lanjutnya.
Untuk warnanya, tahun ini orang cenderung menyukai warna pastel, dan toska seperti biru, merah marun, hijau kalem, cokelat, dan lain sebagainya. Karena modelnya yang simpel, aplikasi yang ditempel juga tak terlalu banyak. Aplikasi bordir model bunga-bunga kecil ala Spanyol masih akan dipakai.
Sementara model kerudung juga tak selalu konvensional seperti spandek. Ada pula model segi 4, model tumpuk, dan bunga-bunga sebagai variasi untuk acara pesta. “Kerudung model spandek juga masih dipakai untuk sehari-hari. Namun busana pesta, bentuknya lebih variatif,” kata wanita cantik ini.
Sedangkan untuk busana prianya, meski tidak bervariasi layaknya busana muslim untuk wanita, namun tetap memakai aplikasi seperti bordir yang minimalis. Menurut sari, model busana muslim pria masih banyak yang akan mem-preview dai-dai kondang seperti Ustadz Jefry Al Buchori dan Ustadz Ahmad. “Baju yang dipakai Uje masih akan menjadi trendsetter. Sebab dia dikenal sebagai pendakwah yang fashionable,” sambungnya.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar