Home » Posts filed under agen mesin jahit
mesin jahit elektrik
Diposting oleh Samino on Rabu, 19 Agustus 2009
Perawatan Berkala Mesin Jahit Anda
Diposting oleh Samino on Kamis, 18 Juni 2009
Berikut ini adalah sedikit tips dalam merawat mesin jahit supaya awet dan tidak cepat rusak :
1. Setelah selesai menjahit, segera bersihkan Mesin Jahit dari sisa-sisa benang atau potongan kain.Untuk membersihkannya bisa menggunakan kuas kecil, kalau aku biasa menggunakan vacuum cleaner untuk menyedot sisa-sisa kain yang masuk kedalam sela-sela meja mesin jahit.Selain bermanfaat agar mesin tetap bersih, sisa-sisa potongan kain dan benang bisa menggangu kesehatan/pernapasan, khususnya bagi anak-anak loh.
2. Mesin jahit terdiri dari bagian-bagian yang sering bergerak dan saling bergesekan, untuk mencegah aus, berilah minyak khusus mesin Jahit. Jangan gunakan sembarang minyak seperti minyak sayur sebab bisa menimbulkan karat dan kerusakan.Khusus untuk mesin jahit multifungsi, biasanya ada tombol/knop yang bisa diputar-putar untuk memilih model jahitan, nah biasanya gigi-giginya perlu di olesi gemuk/vaseline supaya tidak cepat aus. Aku biasa meminyaki mesin jahit seminggu sekali.
3. Untuk komponen suku cadang mesin Jahit biasanya jarang sekali rusak, tapi jika sudah saatnya diganti, segeralah di ganti/di servis atau hubungi Toko Mesin jahit.Misalnya pisau mesin obras yang sudah tumpul atau karet dinamo yang sudah getas/pecah-pecah dan mesin dinamo yang sudah lemah.Bila tidak cepat diganti, akan mempengaruhi kualitas jahitan mesin tsb, misalnya potongan obras yang tidak bagus.
4. Nah kalau mesin Jahit sudah rusak dan kita tidak bisa memperbaikinya sendiri, segera bawa ke tukang servis,atau bisa juga menghubungi tukang servis panggilan ( Toko Mesin Jahit ) .Tapi sama halnya dengan dokter, ternyata tukang servis mesin jahit itu cocok-cocokan juga loh ( Toko Mesin Jahit ) .Tunggu postingan berikutnya untuk mengetahui tempat servis mesin yang biasa aku gunakan diseputaran Bintaro.
Tips dalam memakai mesin jahit
Diposting oleh Samino on Jumat, 12 Juni 2009
Bisa jadi karena enggan membaca buku petunjuknya secara mendetail atau buku petunjuknya dalam bahasa asing atau trainer – nya engan/lupa menjelaskannya atau alasan lainnya.
Karena alasan di atas, dalam posting ini kami menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mesin jahit, mesin obras dan mesin bordir portabel.
Beberapa hal tersebut, kami rangkum dalam "tips dalam memakai mesin jahit", sebagai berikut:
1. Gunakan Stabiliser atau UPS yang tepat untuk mesin jahit digital atau mesin bordir komputer portabel.
2. Selesai menggunakan mesin jahit atau mesin bordir, pastikan tombol power dalam keadaan OFF lalu lepaskan stekernya dari jala-jala listrik.
3. Jangan menggunakan mesin jahit atau mesin bordir jika didapatkan steker atau kabelnya dalam keadaan rusak atau terkelupas.
4. Selesai menggunakan mesin jahit, tutup mesin tersebut dengan hard cover karena jarumnya dapat melukai tubuh.
5. Rapihkan atau simpan perlengkapan mesin jahit, seperti: gunting, jarum pentul, dll.
6. Jangan menarik atau mendorong kain pada saat menjahit karena dapat mengakibatkan jarumnya patah. Saat menjahit bukanlah menarik atau mendorong kain tapi mengarahkan kain.
7. Pastikan tombol power - nya dalam keadaan OFF ketika kita memasukkan benang ke dalam lubang jarum, mengganti jarum, mengganti benang pada bobbin case dan mengganti sepatu.
8. Jangan menggunakan mesin jahit dalam ruangan tertutup tanpa ventilasi udara.
9. Jauhkan tangan dari bagian mesin jahit yang bergerak.
10. Jangan menggunakan jarum yang tumpul.
11. Jangan memasukkan benda ke bagian mesin jahit yang terbuka karena bisa jadi akan menyebabkan mesin jahit menjadi macet.
Kisah Mesin Jahitku
Diposting oleh Samino on Jumat, 05 Juni 2009
Menjelang maghrib, sekitar 18 tahun lalu, aku naik becak bersama ibu membawa sebuah mesin jahit. "Mengapa malam-malam sih Bu?" tanyaku yang waktu itu berusia lima tahun, "Biar tidak dilihat orang." Jawab ibuku. Setelah agak besar, aku baru memahami maksud ibuku membawa mesin jahit itu malam-malam, yaitu supaya si penjual mesin jahit tidak malu.
Mesin jahit tersebut milik orangtua temanku, tetanggaku sendiri, sebut saja namanya Siti. Bapak Siti dahulunya adalah seorang penjahit, namun sejak menderita sakit jantung dan harus keluar masuk rumah sakit, pekerjaannya terhenti. Ibu Siti adalah penjual jamu keliling yang penghasilannya tak seberapa. Untuk biaya hidup dan pengobatan, mereka terkadang harus menjual barang-barang yang ada di rumah, termasuk mesin jahit.
Ibuku sendiri sebenarnya tidak pandai menjahit, karena niatnya ingin menolong tetangga maka ibuku pun bersedia membeli mesin jahit itu. Tak lama setelah urusan jual beli itu, bapak Siti meninggal.
Sebelas tahun kemudian, usaha bapakku mengalami kebangkrutan. Keadaan ekonomi keluarga kami demikian terpuruk, sementara bapak sendiri seperti sudah patah semangat. Di saat itulah ibu mengambil peran, sebisanya.
Ibu tidak mempunyai keterampilan yang dapat dikomersilkan. Satu-satunya keterampilan yang dimiliki adalah menjalankan mesin jahit, hal ini tidaklah istimewa, sebab sewaktu masih SD aku pun bisa melakukannya.
Bermula dari mesin jahit itu, tetangga menyarankan untuk menjahit produk sekali pakai yang dihasilkan oleh sebuah perseroan di Bantul. Bahan dan potongannya sudah siap, ibu tinggal mengambil di tempat yang telah ditentukan, kurang lebih 7 km dari rumah. Upah yang diperoleh setiap produknya saat itu antara 10 hingga 90 rupiah, bergantung jenis produk dan tingkat kesulitan pengerjaannya.
Dengan tekun, ibu terus mengambil jahitan dan menyelesaikannya tepat waktu. Karena usahanya itu, ibu pernah mendapatkan hadiah dan penghargaan sebagai karyawan teladan.
Beberapa tahun kemudian, seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan, perseroan tersebut membuka cabang di dekat rumah. Ibu yang dikenal baik oleh pimpinannya, diserahi tanggung jawab untuk menunggunya. Sejak itu, ibu bekerja tetap.
Itu semua tidak lepas dari hadirnya mesin jahit itu. Ibu mengatakan bahwa harta yang barokah akan menghasilkan manfaat yang lebih besar. Mesin jahit itu dulunya dimiliki dengan tujuan baik, maka hasil yang diperoleh juga baik.
Kehadiran mesin jahit itu telah memberikan manfaat yang banyak bagi keluarga kami. Pertama, mengantarkan ibu untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji tetap dan beberapa tunjangan. Kedua, tempat kerja ibu tidak jauh dari rumah, sehingga cukup ditempuh sepuluh menit dengan sepeda. Ketiga, di tempat kerjanya, ibu sering menjual barang-barang seperti baju, perabot rumah tangga, dan lainnya dengan cara potong gaji (ini tidak sulit, karena ibu juga bertanggung jawab atas penggajian karyawan). Bahkan, ada beberapa orang yang menitipkan makanan untuk dijualkan. Keempat, orang-orang yang mengambil jahitan pada ibuku adalah ibu-ibu dusun yang masih mempunyai rasa kekeluargaan tinggi, karenanya tidak jarang mereka membawakan makanan, bumbu dapur, dan barang-barang untuk ibu. Kelima, di rumah, ibu masih sempat menerima jahitan untuk mengisi waktu luang, hal ini juga menjadi tambahan penghasilan.
Dari semua rezeki itu, ibu mampu membiayai sebagian besar biaya pendidikan kami, dua di perguruan tinggi dan satu di SMK. Selain itu, mesin jahit yang terbuat dari kayu jati tersebut mempunyai keistimewaan, jarang rusak. Jika ada orang yang menawarnya, ibu akan langsung menggeleng, sambil berkata "Maaf, tidak dijual".
Wali Kota Solo: Bantuan Mesin Jahit Jangan Dijual
Diposting oleh Samino on Kamis, 04 Juni 2009
Wali Kota Surakarta Joko Widodo mengatakan hal tersebut ketika menyerahkan 400 mesin jahit listrik dan manual serta peralatan pertukangan kepada sejumlah kelompok usaha di daerah ini di Pendapi Gede Kompleks Balaikota Surakarta, Jumat (23/1).
Ia mengatakan, dengan adanya bantuan mesin jahit tersebut semestinya para pengusaha konveksi yang tergabung dalam kelompok-kelompok usaha bisa meningkatkan kulitas produksinya sehingga nanti tidak akan ditinggal konsumen.
Begitu pula yang menerima bantuan mesin jahit dan peralatan lainnya, pesan Wali Kota, hendaknya digunakan secara maksimal sehingga kelak bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga.
ABI
Sumber : Ant
Asosiasi Bordir Terima 125 Mesin Jahit
Diposting oleh Samino on Senin, 01 Juni 2009
Walikota Payokumbuah usai menyerahkan mesin jahit border mengajak, asosiasi bordir mampu mencari inovasi-inovasi dalam mengembangkan usaha bordir ini. Selain mempertahankan khas bordir Minang, seyogianya juga dikembangkan bordiran yang sesuai dengan selera konsumen. Dikatakan, bordiran Payokumbuah atau “Luak Limopuluah” tak kalah dengan seni border dari daerah lain atau bordiran disejumlah kota dan kabupaten di Pulau Jawa.
Malahan tenaga bordiran yang bekerja pada perusahaan konveksi yang ada di kota dan kabupaten lainnya itu, umumnya bersal dari Payokumbuah. Bukti nyata, tenaga kerja kerajinan ini cukup banyak di kota ini. Untuk itu, tugas asosiasi ini cukup berat, mengembalikan citra border Payokumbuah atau Limopuluah Koto, agar lebih terkenal di Tanah Air. “Kita tak ingin, Payokumbuah yang membuat daerah lain punya nama,” ingat walikota.
PosMetro
Mesin Jahit
Diposting oleh Samino on Kamis, 28 Mei 2009
Sebenarnya, jahit menjahit sudah berkembang pada awal-awal peradaban manusia. Saat itu, penjahit menggunakan jarum yang beragam bahannya. Ada yang dari tembaga, tulang, maupun gading. Saat itu manusia menjahit untuk menyatukan kulit hewan untuk dijadikan pakaian. Benangnya pun berasal dari otot hewan. Kemudian sekitar abad ke-14 ditemukan jarum yang terbuat dari bahan logam. Barulah pada tahun 1755, imigran Jerman yang tinggal di Inggris, Charles Weisenthal mematenkan jarumnya yang dirancang untuk sebuah mesin. Diperkirakan inilah awal dari ditemukannya mesin jahit, walau patennya tidak mencirikan mesin yang menggunakan jarum tersebut.
Pada tahun 1790, pria asal Inggris, Thomas Saint mematenkan mesin jahit temuannya. Ia mencirikan dalam patennya yaitu sebuah benda tajam yang dapat membuat lubang pada kulit dan lubang tersebut dapat dimasukkan jarum. Namun, ternyata temuannya tidak dapat beroperasi. Begitu pula dengan temuan Bathasar Krems dimana ia menemukan mesin jahit topi, namun tidak dapat berfungsi dengan baik.
Banyak orang yang ingin mematenkan temuan mesin jahitnya. Namun temuan-temuan itu banyak yang berakhir dengan kegagalan seperti yang dilakukan oleh John Adams Doge dan John Knowles Amerika. Mesin jahit temuan mereka tidak dapat menjahit sejumlah kain. Baru pada tahun 1830 mulai ditemukan mesin yang dianggap bisa berjalan lebih layak dengan satu benang dan sebuah jarum karya Barthelmy Thimonier.
Kemudian, mesin jahit yang ditemukan oleh Elias Howe menjadi puncak penemuan mesin jahit. Ia menciptakan mesin jahit yang menggunakan dua benang dari arah berlawanan dan memiliki jarum berlubang untuk benang di ujungnya. Jarum tersebut dapat menembus kain dan dapat membuat lengkungan-lengkungan benang di sisi bawah kain. Uniknya, temuan Howe ternyata terinspirasi dari sebuah mimpi. Dalam mimpinya, perut Howe ditusuk oleh seorang kanibal dengan tombak. Bentuk ujung tombak itulah yang menjadi inspirasi baginya untuk menciptakan jarum. Prinsip mesin jahit temuan Howe inilah yang kini digunakan oleh para distributor mesin jahit.
Usaha demi usaha yang dilakukan oleh orang banyak untuk mematenkan mesin jahit temuannya telah menghasilkan mesin jahit yang berkualitas dan banyak digunakan oleh masyarakat sekarang ini. Dengan ditemukannya mesin jahit, kita pun menjadi mudah untuk membuat pakaian.
8 Hal Tidak Boleh Dilakukan Dalam Berbisnis
Diposting oleh Samino
Usaha mengalami kegagalan di tengah jalan? Itu sih, biasa. Sebab, tak selalu berarti usaha bisa langsung sukses, berjalan lancar, dan mulus. Justru Anda harus bisa belajar dari kegagalan, sehingga tahu di mana letak kesalahannya.
Berikut beberapa tips dari Fauziah Arsiyanti, SE. MM. Dip IFP, Adviser Personal Financial Services dari First Principal Fiancial Singapore agar tak terjadi kegagalan dalan berwirausaha:
1. Jangan Berutang.
Sebetulnya, berutang atau meminjam modal ke bank tidak dianjurkan, apalagi dengan jaminan. Jika mampu membayar secara lancar, tentu tak akan jadi masalah. Bagaimana jika tiba-tiba usahanya gagal dan tak bisa mengembalikan pinjaman? Kalaupun harus meminjam ke bank, sebaiknya Anda sudah berpengalaman, berjiwa berani menghadapi risiko, dan jago membuat anggaran. Namun, jangan lakukan jika baru saja memulai usaha!
2. Jangan Ekspansi.
Jangan serakah berekspansi! Jika modal awalnya hanya mesin jahit dan satu orang pegawai, sebaiknya berusaha dengan itu saja dulu. Jika order sudah meningkat, dan mampu membeli mesin jahit baru, lakukan ekspansi secara perlahan, dan jangan sampai salah strategi. Antisipasi kondisi kehidupan yang dapat tiba-tiba berubah. Jangan lupa, utamakan kekuatan diri .
3. Jangan Lupa Anggaran.
Biasanya, perempuan lebih teliti dalam membuat anggaran. Meski terkadang lebih konsumtif, perempuan tetap tahu risikonya jika terus melakukan hal itu.
4. Jangan Konsumtif.
Ketika akan memulai usaha Toko Mesin Jahit, harus banyak menahan diri. Lupakan sejenak hobi belanja barang mewah dan mahal, termasuk arisan! Tentu harus ada yang dikorbankan, tapi bukan berarti memulai usaha menjadi sulit, lho! Dengan berwirausaha, anak-anak bisa lebih terawasi. Sehingga, pikiran tak terpecah antara bisnis dan keluarga.
5. Jangan Emosi.
Be professional! Jika sedang ada masalah, jangan menerima klien bisnis dengan wajah cemberut. Hubungan dengan klien harus tetap terjaga, separah apa pun masalah Anda.
6. Jangan Takut Gagal.
Pede saja dengan apa yang akan Anda dikerjakan. Yakinlah dalam menjual mesin jahit, produk yang Anda buat berkualitas bagus, halal, dan punya keunikan sendiri. Mulailah dari apa yang Anda punya, dan jangan takut gagal.
7. Jangan Campurkan Uang.
Ini kendala yang paling sering terjadi. Akibat sibuk berwirausaha, lantas lupa mencatat semua anggaran, mulai dari memasukkan ongkos produksi, hingga salah mengatur target. Keuntungan usaha sebaiknya dimasukkan ke tabungan keuntungan, jangan dicampur uang lain. Kegagalan kerap terjadi akibat uang berputar terus, dan tak diketahui berapa laba yang didapat.
8. Jangan Salah Memberi Harga.
Produk yang termasuk barang mewah, jangan diberi harga murah, meski modalnya kecil. Terkadang orang beranggapan, barang murah pasti kualitasnya jelek, padahal belum tentu. Jika sudah yakin dengan target pasarnya, Anda harus pede memberi harga mahal, dengan diimbangi jaminan kualitas produk yang bagus.
Sumber : Kompas
Mekanisme Mesin Jahit
Diposting oleh Samino
Berikutnya, seorang pembuat lemari asal Inggris, Thomas Saint yang juga mematenkan mesin jahit di tahun 1790. Tidak diketahui apa Saint benar-benar membuat prototipe mesin dari distributor mesin jahit yang digunakan pada saat itu, atau hanya sekedar mematenkan agar mendapatkan royalti, kelak jika mesin itu bisa dibuat oleh distributor mesin. Yang pasti, Thomas Saint merinci dalam patennya sebuah benda tajam yang dapat membuat lubang pada kulit dan memasukkan jarum pada lubang yang ada. Selangkah lebih maju dari Weisenthal. Namun reproduksi temuan Saint itu ternyata tidak bisa beroperasi.
Perkara Paten ini juga dilupakan oleh Balthasar Krems. Warga berkebangsaan Jerman ini menemukan mesin otomatis untuk menjahit topi di tahun 1810. Dia tidak mematenkan temuanya dan konon mesinnya tidak pernah berfungsi dengan baik. Upaya untuk membuat mesin jahit memang tidak pernah pudar. Banyak pula yang akhirnya menyebabkan perang paten. Namun tidak sedikit pula yang berakhir dengan kegagalan. Contohnya John Adams Doge dan John Knowles dari Amerika. Mereka berdua membuatnya di Toko Mesin Jahit pada tahun 1818 namun ujung-ujungnya mesin itu gagal saat digunakan untuk menjahit sejumlah kain.
Mesin Jahit yang bisa berfungsi diciptakan oleh Barthelemy Thimonier pada tahun 1830. Mesin ini hanya menggunakan satu benang dan sebuah jarum kait seperti jarum bordir atau sulam. Sayangnya, temeuan ini tidak memperoleh sambutan baik dari masyarakat. Bahkan dirinya hampir terbunuh ketika sejumlah penjahit membakar pabrik garmen miliknya karena takut tersaingi dan menimbulkan pengangguran akibat temuan mesin jahitnya.
Kembali seorang Amerika mencoba membuat mesin jahit dan menjual mesin jahit sukses ditahun 1834, yang bernama Walter Hunt. Namun anehnya, dia tidak merasa bahagia dengan temuannya, karena dia merasa temuan distributor mesin akan menimbulkan pengangguran.
http://id.wikipedia.org/
Belajar Menjahit Dengan Mesin Jahit
Diposting oleh Samino on Rabu, 27 Mei 2009
Mesin jahit ini ada beberapa pilihan type dan mudah untuk digunakan. Selain itu produk mesin jahit ini buatan Brazil dan Thailand.
"Mesin jahit elektronik ini selain bisa untuk menjahit juga bisa dipakai untuk menyulam.
Masih katanya, mesin jahit ini paling lengkap, karena memiliki beragam model jahitan,
Tiga mesin jahit tersebut salah satu contoh dari beberapa pilihan yang disedikan di counter mesin jahit di Jakarta.
Masing-masing mesin jahit tersebut memiliki kelebihan masing-masing. Sehingga bagi yang senang menyulam, bisa dengan mudah mengatur hasil jahitan yang diinginkan.
Disamping itu, bila sering berpindah-pindah rumah baik keluar kota maupun masih diantar kota, tidak perlu kuatir kesulitan untuk mengangkat mesin jahit elektronik. Sebab mesin jahit ini mudah untuk diangkat dan dipindah-pindahkan. Karena berat mesin jahit ini kurang lebih empat kilo gram.
"Mesin jahit ini praktis, tidak butuh meja. Bisa jahit dimana saja, mudah untuk diangkat dan disimpan," tuturnya.
Beli mesin jahit ini banyak keuntungan lebih yang didapat konsumen, selain mendapat garansi satu tahun. Konsumen juga akan diajarkan cara penggunaan mesin tersebut sampai bisa mengoperasikan.
"Membeli mesin jahit ini akan mendapatkan pelatihan menjahit dari orang yang profesional selama dua bulan, biar bisa menjahit baju," ujarnya.
Masih katanya, pelatihan menjahit akan memasuki gelombang kedua. Satu gelombang diikuti lima belas peserta menjahit.
Meskipun baru berada di Batam enam bulan, peminat mesin jahit sudah terlihat. Terbukti, sudah puluhan mesin jahit berwarna putih sudah terjual. Dan kebanyakan yang membeli ibu-ibu rumah tangga dan pemilik butik.
"Awalnya ibu-ibu rumah tangga merasa tidak perlu membeli mesin jahit, karena tidak bisa mengoperasikannya. Tetapi membeli mesin jahit ini akan diajarkan cara pengoperasiannya sampai bisa dan mendapat kursus menjahit," pungkasnya.
Warga Cacat Diberi Mesin Jahit
Diposting oleh Samino on Selasa, 26 Mei 2009
Pantauan harian ini dilokasi pelatihan peserta sangat antutias mengikuti pelatihan. Mereka ada yang cacat kaki dan tangan dengan serius menyimak arahan dari pelatih.
Sri Kusmala kasie pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat Dinkesos Babel menuturkan pelatihan ini untuk kabupaten Bangka diberikan kepada 9 orang warga cacat." Pelatihan kurang lebih kita adakan selama sepuluh hari, tenaga pelatih kita sediakan," ujar Sri
Tujuan kegiatan ini menurut Sri untuk mengangkat derajat para warga cacat untuk bisa hidup sejajar dimasyarakat dengan keterampilan yang dimiliki. Peserta yang sudah lulus dan dianggap mahir memakai mesin jahit serta punya kemampuan menjahit akan diberikan sertifikat.
Tak hanya itu dinkesos juga sebagai kelanjutan agar warga cacat bisa konsistensi dengan keterampilan yang dimiliki dan agar keahlian bisa ditekuni maka diberikan bantuan mesin jahit."Jadi mereka yang sudah mahir terhadap ilmu yang diberikan kita berikan bantuan mesin jahit berupa bantuan usaha ekonomi produktif," ujar Sri.
Mesin jahit yang diberikan pun sesuai dengan keahlian, bagi yang cacat kaki karena tidak memiliki kemampuan mengincang mesin maka diberikan mesin jahit dengan dinamo.Peserta cacat yang ikut ada yang cacat kaki dan tangan." Bantuan usaha ini disesuaikan dengan kemampuan karena tergantung kebutuhan juga,kalau diantara mereka sudah ada yang punya mesin jahit tidak kita bantu lagi, berikan kepada yang lain,"' ujar Sri.
Tambahkan oleh Sri selain pelatihan menjahit di kabupaten Bangka, Dinkesos juga memberikan pelatihan menenun kepada warga cacat di Pangkalpinang sebanyak 12 orang. (bangka pos/h7)
Bisnis Mesin Jahit Kian Lesu
Diposting oleh Samino on Senin, 25 Mei 2009
"Menjual mesin jahit dalam satu hari saja sudah sulit," kata pedagang/agen mesin jahit bekas, Kukuh Giriyanto di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (04/05).
Sebelum 2009, saat daya beli masyarakat masih tinggi, Kukuh mampu menjual mesin konveksi bekas jenis satu jarum sebanyak tiga hingga empat unit per hari. "Sekarang menjual satu unit mesin jahit dalam satu hari saja sulit," kata Kukuh.
Kukuh membeli mesin jahit bekas dari pelaku usaha konveksi tingkat kecil yang bangkrut dan tidak mampu mempertahankan usahanya, sehingga menjual aset tersebut dengan harga antara Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta per unitnya. Mesin itu kemudian dijualnya harga sekitar Rp1,2 juta hingga Rp2 juta per unitnya.
Selain mempengaruhi penjual mesin jahit bekas dan pakaian jadi, penurunan daya beli masyarakat juga terjadi pada penjualan produk lainnya seperti sepatu dan tas. Ia berpendapat, solusi untuk menggairahkan kembali produk lokal, melalui pameran dan pasar murah. (kpl/bar)
Timing Mesin Jahit
Diposting oleh Samino on Minggu, 24 Mei 2009
Apa yang dimaksud dengan timing mesin jahit …?
Jika mesin jahit kita rusak maka kita harus membawa ke tempat service mesin jahit .. jika tidak ada kerusakan spare part.. maka biasanya mekanik hanya mengatur /menyetel timing nya saja .. yang sebenarnya mudah untuk anda lakukan juga…
Jika anda Ingin membeli Mesin Jahit klik disini
Sejarah Pencipta Mesin Jahit
Diposting oleh Samino
Berikutnya, seorang pembuat lemari asal Inggris, Thomas Saint yang juga mematenkan mesin jahit di tahun 1790. Tidak diketahui apa Saint benar-benar membuat prototipe mesin dari distributor mesin jahit yang digunakan pada saat itu, atau hanya sekedar mematenkan agar mendapatkan royalti, kelak jika mesin itu bisa dibuat oleh distributor mesin. Yang pasti, Thomas Saint merinci dalam patennya sebuah benda tajam yang dapat membuat lubang pada kulit dan memasukkan jarum pada lubang yang ada. Selangkah lebih maju dari Weisenthal. Namun reproduksi temuan Saint itu ternyata tidak bisa beroperasi.
Perkara Paten ini juga dilupakan oleh Balthasar Krems. Warga berkebangsaan Jerman ini menemukan mesin otomatis untuk menjahit topi di tahun 1810. Dia tidak mematenkan temuanya dan konon mesinnya tidak pernah berfungsi dengan baik. Upaya untuk membuat mesin jahit memang tidak pernah pudar. Banyak pula yang akhirnya menyebabkan perang paten. Namun tidak sedikit pula yang berakhir dengan kegagalan. Contohnya John Adams Doge dan John Knowles dari Amerika. Mereka berdua membuat mesin jahit pada tahun 1818 namun ujung-ujungnya mesin itu gagal saat digunakan untuk menjahit sejumlah kain.
Mesin Jahit yang bisa berfungsi diciptakan oleh Barthelemy Thimonier pada tahun 1830. Mesin ini hanya menggunakan satu benang dan sebuah jarum kait seperti jarum bordir atau sulam. Sayangnya, temeuan ini tidak memperoleh sambutan baik dari masyarakat. Bahkan dirinya hampir terbunuh ketika sejumlah penjahit membakar pabrik garmen miliknya karena takut tersaingi dan menimbulkan pengangguran akibat temuan mesin jahitnya.
Kembali seorang Amerika mencoba membuat mesin jahit dan distributor mesin jahit sukses ditahun 1834, yang bernama Walter Hunt. Namun anehnya, dia tidak merasa bahagia dengan temuannya, karena dia merasa temuan distributor mesin akan menimbulkan pengangguran.
Tips Merawat dan Memakai Mesin Jahit
Diposting oleh Samino on Kamis, 21 Mei 2009
Berikut ini adalah sedikit tips dalam merawat mesin jahit yamata supaya awet dan tidak cepat rusak :
1. Setelah selesai menjahit, segera bersihkan mesin dari sisa-sisa benang atau potongan kain.Untuk membersihkannya bisa menggunakan kuas kecil, kalau aku biasa menggunakan vacuum cleaner untuk menyedot sisa-sisa kain yang masuk kedalam sela-sela meja mesin jahit.Selain bermanfaat agar mesin tetap bersih, sisa-sisa potongan kain dan benang bisa menggangu kesehatan/pernapasan, khususnya bagi anak-anak loh.
2. Mesin jahit terdiri dari bagian-bagian yang sering bergerak dan saling bergesekan, untuk mencegah aus, berilah minyak khusus mesin jahit. Jangan gunakan sembarang minyak seperti minyak sayur sebab bisa menimbulkan karat dan kerusakan.Khusus untuk mesin jahit multifungsi, biasanya ada tombol/knop yang bisa diputar-putar untuk memilih model jahitan, nah biasanya gigi-giginya perlu di olesi gemuk/vaseline supaya tidak cepat aus. Aku biasa meminyaki mesin jahit seminggu sekali.
3. Untuk komponen suku cadang biasanya jarang sekali rusak, tapi jika sudah saatnya diganti, segeralah di ganti/di servis.Misalnya pisau mesin obras yang sudah tumpul atau karet dinamo yang sudah getas/pecah-pecah dan mesin dinamo yang sudah lemah.Bila tidak cepat diganti, akan mempengaruhi kualitas jahitan mesin tsb, misalnya potongan obras yang tidak bagus.
4. Nah kalau mesin jahit janome sudah rusak dan kita tidak bisa memperbaikinya sendiri, segera bawa ke tukang servis,atau bisa juga menghubungi tukang servis panggilan.Tapi sama halnya dengan dokter, ternyata tukang servis mesin jahit itu cocok-cocokan juga loh.Tunggu postingan berikutnya untuk mengetahui toko mesin jahit & jual mesin jahit yang biasa aku gunakan diseputaran Bekasi.
Untuk tips membeli mesin jahit yamata, silakan klik disini