Tampilkan postingan dengan label Indonesian Contemporary Art Gallery. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indonesian Contemporary Art Gallery. Tampilkan semua postingan

Postmodernisme Contemporary Art Indonesia

Diposting oleh Samino on Selasa, 28 Mei 2013

Postmodernisme Contemporary Art Indonesia - Kepuasan tersendiri lahir dari sesuatu yang natural dan ditampilkan pula dengan natural, lahirnya era digitalisasi dunia memang tidak menghilangkan seni justru mempermudah untuk dapat dikonsumsi oleh khalayak di mana saja dan kapan saja, selain itu perkembangan seni terkontaminasi oleh modernisasi yang justru melahirkan seni baru, yaitu seni kontemporer atau yang biasa dikenal dengan sebutan postmodernisme.

Postmodernisme Contemporary Art Indonesia
Karya Dari Hojatul - Edwins Gallery

Edwin’s Indonesia contemporary art gallery merupakan tempat yang menyajikan sajian seni  kontemporer, beberapa diantaranya yang berbau China, Jepang, dan korea. Kapabilitas Edwin’s Gallery tentunya bisa menstimulus perkembangan seni untuk bangkit kembali, serta menyuarakan kembali seni yang dinilai mulai mengalami kemunduran, namun dengan adanya Edwin’s Galery ini bisa dinikmati di mana saja dan kapan saja seiring pesatnya digitalisasi dunia.

Sekalipun seni secara umum dan seni kontemporer secara khusus mengalami kemunduran. Namun wadah seperti Edwin’s Gallery setidaknya bisa kembali mendobrak pintu kerajaan seni yang hampir tertutup oleh kebudayaan-kebudayaan atau life style yang terkontaminasi oleh budaya barat, karena penyajiannya pun bisa dikatakan tidak monoton atau lebih merujuk kepada seni kontemporer atau postmodernisme.
More aboutPostmodernisme Contemporary Art Indonesia

Elemen-Elemen Seni Dalam Suatu Karya

Diposting oleh Samino on Minggu, 07 April 2013

Elemen-Elemen Seni Dalam Suatu Karya
Edwin’s Gallery sebagai salah satu Indonesia contemporary art gallery, adalah salah satu media pembelajaran bagi kita yang menyukai karya-karya seni kontemporer. Karena disana kita dapat melihat beberapa macam karya seni yang indah. Sebagai seorang yang awam, kita menyadari ada berbagai macam prinsip seni yang dipegang oleh seniman dalam berkarya. Mulai dari realis, animasi, surealis, kontemporer, atau mungkin imajinasi dan fantasi. Ciri-ciri itu bisa kita lihat melalui mata, ekspresi, dan hal lain yang tergambar dalam lukisannya.

Namun dari penjelasan Edwin Rahardjo sang pemilik gallery, pada dasarnya bagi seorang seniman, dalam melukis subjeknya selain gerak dan mimik wajah, ekspresi mata seseorang merupakan elemen-elemen penguat yang sangat penting guna mencerminkan perasaan subjeknya. Demikian pula bagi pemirsanya untuk dapat merasakan apa yang ingin ditampilkan dalam sebuah karya lukis karena Seni Membutuhkan Kepekaan Terhadap Keadaan Dunia. Namun, wajah yang menjadi subjek karyanya kadang tidak tampil dengan utuh maupun dengan gerak wajah yang dapat memberikan penekanan akan keadaan dan perasaannya. Wajah terpotong ekstrem, kadang tidak memperlihatkan mata yang kita kenal sebagai jendela hati, dan kalaupun terlihat, jarang menatap pemirsanya.

Menghilangkan ataupun membuang elemen-elemen seni tersebut sebagai tanda-tanda penguat, baik disengaja ataupun tidak, merupakan sebuah tantangan yang sangat menyulitkan seorang seniman dalam mengekspresikan emosi dan perasaan subjeknya. Karyanya seakan mengajak kita untuk berimajinasi akan siapa dia, dan sedang apa, sekaligus meresapi keadaan dan perasaannya. Subjek tersebut, baik dirinya sendiri maupun orang lain, tidaklah penting dan bukanlah inti atau fokus dari karyanya. Ia menggunakan subjek tersebut untuk menangkap suatu momen yang mengesankan baginya. Nampak seakan ia ingin mengajak kita bukan untuk menikmati keindahan rupa, namun untuk merenungkan persepsinya yang subjektif mengenai momen tersebut sebagai objek.
More aboutElemen-Elemen Seni Dalam Suatu Karya

Memahami Contemporary Kinetic Art

Diposting oleh Samino on Selasa, 27 November 2012

Memahami Contemporary Kinetic Art
Memahami Contemporary Kinetic Art - Kinetic art merupakan salah satu bagian dari seni kontemporer. Meskipun karya seni kinetic di Indonesia tumbuh subur, penyebutan akan karya ini terbilang masih minim. Sebagian besar orang lebih lebih suka menyebutnya dengan istilah seni instalasi.

Di Indonesia pameran seni kinetic pertama kali diselenggarakan oleh Edwin’s Gallery, salah satu Indonesian Contemporary Art Gallery  pada tahun 2011, dengan mengusung tema “ Motion/ Sensation”. Di Indonesia penyebutan seni kinetik kurang populer. Pada umumnya orang menyebutnya dengan karya instalasi, meskipun seni instalasi itu mempergunakan unsur gerak di dalamnya. Padahal istilah seni kinetik dipergunakan untuk menjelaskan karya-karya yang ada hubungannya dengan unsur gerak aktual didalam berbagai bentuknya.

Perkembangan Contemporary Art yang terus meroket  lambat laun turut menyumbangkan perkembangan baru dalam dunia seni kinetik. Seni kinetic ini kerap dihubungkan dengan keberadaan wujud robot dan integensial artifisial. Seni ini pun semakin canggih karena adanya kawin silang antara seni, ilmu pengetahuan  dan teknologi.
More aboutMemahami Contemporary Kinetic Art

Contemporary Art Gallery Di Indonesia

Diposting oleh Samino on Selasa, 09 Oktober 2012

Contemporary Art
Contemporary Art Gallery Di Indonesia – Salah satu Indonesian Contemporary Art Gallery teraktif dan tertua di Indonesia adalah Edwin Gallery. Edwin Gallery didirikan pada tahun 1984 oleh Edwin Rahardjo di kawasan elit Kemang Jakarta Indonesia.

Edwin Rahardjo memulai bisnisnya dari galeri  berukuran kecil disamping studio photo di garasi rumah milik orang tuanya. Akan tetapi pada saat ini Edwin’s Gallery telah menempati area seluas 2000m2, Gallery ini telah menjadi tuan rumah lebih dari 150 kali pameran dan menampilkan lebih dari 200 seniman  kontemporer baik lokal maupun luar negeri.

Seniman kontemporer Indonesia yang cukup menonjol yang ikut mengambil bagian dalam pameran seni yang diadakan oleh Edwin’s Gallery antaralain adalah Heri dono, Sunaryo, Nyoman Nuarta, Dolorosa Sinaga, Rudy Mantofani, Handiwirman, Agus Suwage, Ivan sagita, Yani mariani, S Teddy D. Beberapa dari para seniman ini telah menampilkan hasil karya seninya di tingkat international berkat dukungan dari Edwin’s Gallery, seperti di NUS Museum di Singapore, Sichuan Art museum di China dan Open Asia 2004  di Venice.

Selain mempromosikan para seniman kontemporer Indonesia ke luar negeri, Edwin’s galleri juga berperan aktif dalam memperkenalkan seniman kontemporer internasional pada para pencinta dan kolektor tanah air dengan menyelenggarakan beberapa pameran seni kontemporer. Salah satunya adalah dengan mengadakan pameran seni dari para seniman kontemporer China di Galeri Nasional Indonesia yang di kuratori oleh Johnson Chang dan pada pameran tersebut menampilkan karya seni dari seniman terkenal china seperti Tang Zhigang, Zhang Xiaogang, Yue Minjun, Wang Guangyi dan Fang Lijun.
More aboutContemporary Art Gallery Di Indonesia

Tips Merawat Lukisan Contemporary Art

Diposting oleh Samino on Senin, 17 September 2012

Tips Merawat Lukisan Contemporary Art - Memiliki lukisan kontemporer dari Indonesian contemporary art gallery merupakan upaya sebagian besar orang untuk mempercantik ruangan, sebagai bentuk penghargaan terhadap  karya seni seseorang dengan mengkoleksinya dan juga bisa digunakan sebagai lahan investasi, selain itu juga bisa meningkatkan prestise sang empunya lukisan. Bayangkan jika di ruang tamu anda tergantung lukisan karya Pablo Picasso asli  tentu akan memberikan nilai lebih pada rumah anda.

Apabila anda adalah seorang art lover atau seorang pecinta lukisan, tentu menginginkan agar lukisan kontemporer yang sudah anda beli tetap terlihat bagus dan tidak cepat usang, sehingga keindahannya tetap bisa anda nikmati untuk waktu yang lama, untuk mencapai itu semua dibutuhkan perawatan yang baik pada contemporary art tersebut. Berikut ini adalah tips tentang bagaimana cara merawat Lukisan Contemporary art yang baik:
  • Gantung lukisan di tempat yang kering, jangan diletakkan dilantai karena hawa lembab dari lantai bisa merusak lukisan.
  • Saat membersihkan lukisan gunakan lap kering  atau kemoceng agar debu yang menempel bisa terangkat.
  • Semprotkan obat pembasmi serangga di bagian belakang kanvas dengan jarak minimal 60 cm – 1 meter, untuk mencegah serangga atau rayap menggerogoti lukisan. Lakukan ini kurang lebih setiap 2 minggu sekali.
  • Lap lukisan tersebut dengan menggunakan kain basah sebulan sekali, agar debu yang menempel bisa terangkat dan warna lukisan tetap terlihat cemerlang.
More aboutTips Merawat Lukisan Contemporary Art

Contemporary Kinetic Art Di Indonesia

Diposting oleh Samino on Minggu, 02 September 2012

Contemporary Kinetic Art Di Indonesia - Mungkin anda masih asing dengan istilah kinetic art, karya seni kontemporer ini memang belum banyak dikenal di Indonesia walaupun sesungguhnya berbagai aspek 'gerak' bisa ditemukan dalam berbagai karya seniman Indonesia, khususnya dalam karya yang selama ini populer dengan sebutan instalasi.

Pameran seni kinetic pertama kali di Indonesia dilaksanakan pada tahun 1990 oleh Edwin’s Gallery – salah satu Indonesian Contemporary Art Gallery yang terletak di daerah Kemang Jakarta Selatan, tema yang diusung adalah  "Motion / Sensation: Indonesian Kinetic Art". Dan seniman Indonesia yang pertama kali memperkenalkan kinetic art ini adalah Heri Dono, Agus Suwage,  Mellas Jarsma, dan Hardiman Radjab.

Istilah kinetic art berasal dari bahasa Yunani yaitu Kinesis atau kinetikos yang berarti gerak, hal ini digunakan untuk menjelaskan karya seni kontemporer yang berhubungan dengan gerak ( movement , motion ) dalam berbagai bentuknya. Pameran kinetic art digagas dengan tujuan untuk melacak berbagai gagasan dan bentuk “gerak “ pada karya seniman Indonesia.

Dengan dipamerkannya kinetic art di Indonesia menjadi pertanda bahwa 1990 merupakan periode penting munculnya kegairahan seni dan semangat baru, terutama yang bersentuhan dengan seni pertunjukan tradisional seperti wayang , teater, dan benda sehari – hari.
More aboutContemporary Kinetic Art Di Indonesia