JAKARTA (EKSPOSnews): Para pengembang yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) terus memantau potensi kenaikan harga semen yang akan mempengaruhi biaya produksi rumah. Selain semen, potensi naiknya harga besi dan Bahan Bakar Minyak (BBM) juga menghantui pengembang hunian di Indonesia.
Hal ini diuatarakan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso, Selasa 29 Maret 2011.
"Kalau memang naik, pengaruhnya akan besar. Karena daya serap (semen) terhadap biaya produksi mencapai 30%. Kita belum berandai-andai, belum ada angka kenaikan harga (rumah). Kita dan posisi wait and see," tambahnya.
Saat ini, lanjut Setyo, para anggota REI memfokuskan diri pada efek lanjutan jika benar harga semen, besi dan BBM dipastikan naik di medio 2011. Potensi penurunan permintaan konsumen bisa saja terjadi karena harga jual rumah naik akibat meningkatnya biaya produksi.
"Kita akan lihat pasar. Apa mempengaruhi daya beli konsumen. Karena belum naik. Jika benar naik, tentu berpotensi turunnya permintaan. Jadi harus ada inovasi," ungkapnya.
Namun saat elemen biaya produksi diatas meningkat, baru akan mempengaruhi harga jual properti di periode mendatang. Sedangkan pada persediaan yang ada, belum ada kenaikan. Pasalnya bahan baku produksi telah dipesan pengembang jauh-jauh hari.(dtf)
Hal ini diuatarakan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso, Selasa 29 Maret 2011.
"Kalau memang naik, pengaruhnya akan besar. Karena daya serap (semen) terhadap biaya produksi mencapai 30%. Kita belum berandai-andai, belum ada angka kenaikan harga (rumah). Kita dan posisi wait and see," tambahnya.
Saat ini, lanjut Setyo, para anggota REI memfokuskan diri pada efek lanjutan jika benar harga semen, besi dan BBM dipastikan naik di medio 2011. Potensi penurunan permintaan konsumen bisa saja terjadi karena harga jual rumah naik akibat meningkatnya biaya produksi.
"Kita akan lihat pasar. Apa mempengaruhi daya beli konsumen. Karena belum naik. Jika benar naik, tentu berpotensi turunnya permintaan. Jadi harus ada inovasi," ungkapnya.
Namun saat elemen biaya produksi diatas meningkat, baru akan mempengaruhi harga jual properti di periode mendatang. Sedangkan pada persediaan yang ada, belum ada kenaikan. Pasalnya bahan baku produksi telah dipesan pengembang jauh-jauh hari.(dtf)