Mobil Bekas kembali Naik Daun

Diposting oleh Samino on Rabu, 23 Maret 2011

Penjualan mobil bekas kembali naik menyusul penerapan pajak progresif sejak awal tahun. Pajak bertingkat ini telah diberlakukan sejumlah daerah dengan tarif yang berbeda-beda. Di Jakarta, misalnya, pajak progresif diberlakukan berkisar antara 1,5 - 4 persen dari harga kendaraan.

Senior Marketing Manager PT Marga Sadhya Swasti Herjanto Kosasih, mengatakan bahwa penjualan mobil bekas di pusat mobil bekas WTC Mangga Dua, Jakarta Utara, pada Februari sebesar 2.150 unit. Angka itu naik dibandingkan Januari yang hanya 1.930 unit.

Bahkan pada bulan-bulan sebelumnya, rata-rata penjualan di WTC Mangga dua hanya 1.800 unit. "Kecilnya diskon pada mobil baru juga menjadi pertimbangan konsumen memilih mobil bekas," kata Herjanto di Jakarta, Selasa 22 Maret 2011.

Mengenai harga, menurut dia, masih stabil. Tidak ada kenaikan maupun penurunan yang signifikan.

Herjanto mengatakan bahwa pasar mobil bekas masih akan terus tumbuh. Namun, konsentrasi pasar masih terjadi di Jakarta. "Jakarta masih menguasai 50 persen mobil bekas," katanya.

Herjanto mengatakan, minibus Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia masih menjadi mobil bekas terlaris di WTC. Avanza dan Xenia bekas masing-masing bisa terjual 150 unit per bulan. Lalu disusul Toyota Kijang dan Honda Jazz dengan penjualan rata-rata 80-100 unit.

Sementara itu, WTC Mangga Dua dan BCA Finance menyerahkan hadiah program promo Hujan Emas kepada konsumen di Mangga Dua, Jakarta Utara. Total 1 kilogram emas dibagikan pada 11 pemenang yang terdiri dari setengah kilogram emas untuk satu orang pemenang utama dan 50 gram untuk 10 pemenang lainnya.

Diana Perdana Ali, 34, warga Rawamangun, berhasil keluar sebagai pemenang utama. "Saya kaget," katanya. Diana merupakan pembeli BMW 318 tahun 2004, empat bulan lalu.

• VIVAnews
More aboutMobil Bekas kembali Naik Daun

Panduan Memulai Usaha Jual Beli Mobil Dan Motor

Diposting oleh Samino

Anda hobi dan punya bakat jualan? Simak liputan kami tentang jual beli mobil dan motor kali ini.

Hal yang pertama kali harus diperhatikan adalah keadaan mobil atau motor yang akan dibeli. Caranya mudah, Cukup kita mencari orang kepercayaan yang benar-benar mengerti tentang mobil atau motor. Bisa montir atau mekanik, bisa juga makelar mobil atau motor.Bawa mereka untuk melihat-lihat mobil atau motor yang akan kita beli. Suruh mereka mencoba dan menganalisa. Setelah selesai tugas mereka, berilah komisi yang pantas. Bila perlu, tambahkan bonus jika ternyata mobil atau motor tersebut laku tinggi dijual.

Setelah itu lihat jenis, tahun dan merk-nya. Usahakan cari mobil atau motor yang cepat lakunya. Contohnya adalah espass, Honda LX, Xenia. Bayar kontan tidak apa-apa. Menurut pengakuan Thoriq, mobil tersebut paling lama laku 2 bulan. Menurutnya, mobil yang cepat lakunya adalah “mobil kaleng” alias mobil yang masih orisinil.

Kalau motor lain lagi. Bisa 2-3 hari lakunya. Lebih cepat. bahkan bisa menjual motor China yang notabene kurang laku di pasaran dengan keuntungan per motornya 500 ribu..

Trik Mendapatkan & Menjual Mobil atau Motor

Apabila ternyata kita tidak menemukan mobil atau motor yang cepat lakunya, ada triknya. Beli mobil atau motor tersebut dengan cara kredit. Perbesar uang mukanya dan perkecil cicilan per bulannya, tunggu hingga laku. Menurutnya, cara ini cukup efektif.Untuk motor, menggunakan cara yang lain. Biasanya mencari motor yang velg-nya sudah racing. Cepat banget lakunya ,walaupun motor itu motor buatan China

Perlengkapan Kantor & Iklan

Perlengkapannya juga tidak rumit. Cukup ruangan dengan luas 3 x 3m dilengkapi dengan meja kursi, komputer, lemari arsip, telepon serta berlangganan beberapa koran.Cara pemasarannya juga cukup sederhana. Cukup menggunakan iklan baris 3 baris untuk menawarkan mobil dan motornya. Seminggu memasang iklan dua kali. Harga per sekali tanyang cuman 30 ribu rupiah. Saat ini cukup gunakan 2 koran lokal untuk memasarkan bisnis jual beli mobil dan motor anda

Sumber : bisnisukm.com

More aboutPanduan Memulai Usaha Jual Beli Mobil Dan Motor

Tips Berinvestasi di Sektor Usaha Properti

Diposting oleh Samino on Selasa, 22 Maret 2011

Banyak orang beranggapan properti merupakan salah satu pilihan utama investasi terbaik. Bahkan, pada saat ekonomi pasang surut, properti tetap menjadi investasi menguntungkan.

Persoalannya, terkadang investor terjebak dalam investasi properti. Mereka bisa keliru lantaran masih menggunakan emosi saat memilih dan menentukan properti sebagai investasi.

"Sekitar 85 persen orang membeli properti karena emosi," katanya pada Seminar Smart Investment in Financial Crisis di Marketing Gallery Rasuna Epicentrum Kuningan Jakarta, 11 Maret 2009.

Lantas, bagaimana memilih investasi properti yang memberi hasil maksimal?

Menurut dia, ada lima unsur penting bagi calon investor untuk memilih dan menentukan investasi properti.

Pertama, calon investor harus jeli melihat waktu yang tepat untuk membeli properti. Prinsipnya adalah membeli di saat harga rendah dan menjual saat harga tinggi.

Sekarang, menurut Panangian, adalah Buyer's time atau pembeli berada di atas. Pada keadaan tersebut, harga akan tertekan secara absolut meskipun secara nominal tidak turun. "Kalau harga tahun lalu Rp 1 miliar dan tahun ini sama, artinya secara riil harga turun. Inilah waktunya membeli," katanya.

Dia memperkirakan siklus properti akan kembali booming dalam tiga empat tahun ke depan atau sekitar 2012.

Kedua, calon investor harus memilih lokasi prima. Istilah properti berdasarkan lokasi, lokasi dan lokasi menurutnya sangat tepat digunakan. Lokasi pusat kota merupakan kawasan berprospek dengan jaminan kenaikan terus menerus atau lokasi dengan kemungkinan harga akan terus meningkat dengan adanya pembangunan.

Lokasi strategis dan prospektif biasanya berada di segitiga usaha perkantoran, bisnis dan pertumbuhan ekonomi. Di Jakarta lokasi tepat untuk menanamkan investasi properti, diantaranya kawasan Central Business District (CBD), Kemang, Pondok Indah, dan Kuningan.

Ketiga, calon investor harus memperhatikan sumber pembiayaan. Di sini, investor harus kreatif apakah memilih kas, kredit atau kas bertahap untuk membiayai investasi. "Tergantung kemampuan investor dan keadaan," katanya.

Keempat, calon investor perlu mencermati apa saja jenis investasi yang berprospek. Jenis properti berupa kantor, kondominium dan ritel masih prospektif sebagai lahan investasi.

Pengembalian kapitalisasi ketiga jenis properti ini memberikan jaminan yang lebih cepat. Tingkat pengembalian apartemen dan kondominium menempati posisi teratas dengan pengembalian berkisar 8 - 12 persen. Tingkat pengembalian sewa kantor 7 - 10 persen dan ritel seperti kios dan toko sebesar 5 - 9 persen.

Kelima dan tidak kalah pentingnya memilih pengembang yang memiliki reputasi pada bisnis. Bagi calon investor penting untuk melihat pengembang agar investasi yang ditanamkan bisa menghasilkan. Ketepatan waktu, kualitas dan ketepatan sesuai kontrak harus menjadi pertimbangan utama.

Pada kondisi dimana pembeli adalah raja, Panangian menyarankan pengembang agar mendekatkan diri dengan konsumen. Caranya dengan mengikutkan investor mengawasi pembangunan dan kualitas dengan waktu delivery yang tepat.


VIVAnews


More aboutTips Berinvestasi di Sektor Usaha Properti

Asyiknya Santai Bersama Ipod Nano

Diposting oleh Samino on Selasa, 18 Januari 2011




Sore hari yang indah,disudut barat kota Jakarta sambil duduk bersandar bale bambu,bersantai dan menjauh dari kebisingan kota jakarta untuk sejenak,,dan hanya memang baru sekarang saya rasakan bersantai sambil mendengarkan lagu - lagu GIGI terasa nyaman sampai tidak terasa ketiduran,,hehehehe,,,!!Dan Ipod Nano 8gb 4th Generation yang sanggup membuat saya disore hari itu terasa sangat fresh dan melepas kejenuhan selepas berkutat dari rutinitas kerja,,,

Dan menurut saya secara pribadi Ipod Nano memang keren,dari segi fisik dan kualitas suara,,2 jempollah dari saya.Selain bentuknya yang slim,ini juga simple banget digunakannya.Vitur video dengan kualitas gambar yang lumayan menjadi salah satu pendukung kekuatan Ipod Nano,,

Pokoknya ok banget lah,


More aboutAsyiknya Santai Bersama Ipod Nano