Wanita dan tas tangannya seakan tak terpisahkan. Kemanapun wanita pergi, tas tangan adalah barang wajib. Tak jarang, tas dijadikan pelengkap penampilan, sehingga yang berharga jutaan rupiah pun dibeli. Belakangan malah ada berita bahwa Indonesia merupakan pasar potensial bagi para pembuat tas kenamaan, sebut saja Louis Vuitton, Coach, atau Hermes.
Karena tak ingin jauh-jauh dari tasnya, banyak wanita yang sedang di kafe terpaksa meminta bangku tambahan hanya untuk menaruh tas tangannya. Hal ini tentu membuat alur jalan di restoran atau kafe jadi sempit. Mungkin Anda pun pernah mengalami hal seperti ini. Harus menitipkan tas tangan di bangku tambahan yang tak terlihat di belakang kita? Wah, harus waspada. Mau taruh di atas meja makan? Tak sopan. Kalau taruh di belakang punggung kita, tak nyaman. Ditaruh di lantai? Selain kotor, ada pula yang bilang pamali. Lalu, bagaimana?
Salah satu budaya di Eropa tahun sejak 1912-an yang masih cocok untuk masa kini adalah bag hanger. Hal ini populer di masa itu untuk mencegah kerepotan menjaga tas import ketika sedang berada di tempat-tempat umum, seperti restoran. Fungsi bag hanger, atau yang juga dikenal sebagai bag hook digunakan untuk menyimpan tas dekat si empunya, yakni di pinggiran meja. Cukup letakkan bulatan di atas meja bagian pinggir, biarkan pengaitnya menggelayut di bawahnya, lalu kaitkan pegangan tas di pengait. Dengan begini, si empunya tas bisa dengan mudah mengawasi tasnya, dan mudah mengakses tas jika ada yang perlu diambil, plus lebih bersih karena tak harus ditaruh di lantai.
Bag hanger cukup banyak digunakan di Eropa, lalu beranjak ke Amerika, namun belum banyak beredar di Asia. Biasanya, bentuknya berupa bulatan, kemudian ada pengait berupa besi lurus dan melengkung di ujungnya. Di Indonesia, ada sebuah gerai yang khusus menjual bag hanger, bernama Jacquelink. Meski baru sebulan membuka eksibisi di Plaza Indonesia, Jacquelink mulai banyak dilirik para wanita Jakarta. Jacquelink berusaha memperkenalkan bag hanger kepada para wanita modis di Jakarta yang memang menyukai tas import dan selalu up to date. Jacquelink memiliki ragam desain untuk mewakili para wanita beragam usia.
Yang mengesankan dari Jacquelink adalah desainnya yang terlihat eksklusif. Jaquelink memiliki empat macam desain. Yang pertama, adalah desain gambar, cocok untuk para wanita muda. Karena desainnya yang minimalis, cocok untuk dikenakan sehari-hari, bahkan untuk para wanita eksekutif. Yang kedua, Swarovski Design polos. Koleksi ini menggunakan kristal dari Swarovski, yakni kristal dengan kualitas tinggi menghias bulatan bagian atas. Untuk koleksi ini, Jacquelink hanya menggunakan sekitar 100 butir kristal Swarovski satu warna. Sementara yang ketiga, juga menggunakan kristal Swarovski, namun lebih dari 2 warna untuk membentuk sebuah gambar atau inisial. Yang keempat, adalah koleksi premiumnya, besi pengaitnya yang terbuat dari alloy berwarna keemasan, sehingga cocok untuk para wanita matang yang suka kemewahan. Dari keempat desain itu, Anda bisa memilih lagi tipe yang bisa dijadikan hiasan di tas atau tidak. Ada yang bisa dikancingkan di tas sebagai aksesori tas, ada yang biasa. Tentunya akan ada biaya tambahan untuk yang bisa diubah jadi aksesori tas.
Bedanya, jika bag hanger jaman dulu memiliki pengait yang kaku, sehingga tak jarang tersangkut di sana-sini, Jacquelink memiliki pengait yang bisa ditekuk atau dilipat mengelilingi bulatannya. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 189.000,- (desain biasa) hingga Rp 600.000,- bagi Anda yang ingin meng-customize bentuk Swarovski. Setiap pembelian disertai garansi 3 bulan untuk penggantian batu Swarovski jika rusak atau terlepas, juga sebuah pouch untuk melindungi bag hanger ketika tidak dipakai, sekaligus pembersih.
Budianto, pihak dari Jacquelink menyatakan, ”Mengenai pasar di Indonesia, memang harus diberitahukan dan diedukasi mengenai benda ini, karena itu, kami juga melampirkan cara pemakaian di dalam kotak pembungkusnya seandainya bag hanger ini dihadiahkan kepada orang lain. Bahkan anak-anak pun ada yang membeli. Baru-baru ini ada yang memesan dengan bentuk khusus, seperti Mickey Mouse atau babi.”
Hingga saat ini, sudah banyak peminat bag hanger, tak jarang juga pembelinya berasal dari negeri tetangga. Ketika Kompas.com berkunjung ke gerai Jacquelink yang membuka eksibisi di Plaza Indonesia, lantai 3 (buka hingga Agustus), ada salah satu pembeli yang memborong beberapa barang untuk dijadikan hadiah. ”Jika Anda adalah salah satu kolektor tas, tentu bag hanger adalah investasi. Misalnya Anda membeli tas dengan harga mahal, tentu tak ingin cepat rusak, kan? Nah, bag hanger ini adalah salah satu cara merawatnya ketika tas sedang dibawa-bawa,” imbuh Budianto.
Karena tak ingin jauh-jauh dari tasnya, banyak wanita yang sedang di kafe terpaksa meminta bangku tambahan hanya untuk menaruh tas tangannya. Hal ini tentu membuat alur jalan di restoran atau kafe jadi sempit. Mungkin Anda pun pernah mengalami hal seperti ini. Harus menitipkan tas tangan di bangku tambahan yang tak terlihat di belakang kita? Wah, harus waspada. Mau taruh di atas meja makan? Tak sopan. Kalau taruh di belakang punggung kita, tak nyaman. Ditaruh di lantai? Selain kotor, ada pula yang bilang pamali. Lalu, bagaimana?
Salah satu budaya di Eropa tahun sejak 1912-an yang masih cocok untuk masa kini adalah bag hanger. Hal ini populer di masa itu untuk mencegah kerepotan menjaga tas import ketika sedang berada di tempat-tempat umum, seperti restoran. Fungsi bag hanger, atau yang juga dikenal sebagai bag hook digunakan untuk menyimpan tas dekat si empunya, yakni di pinggiran meja. Cukup letakkan bulatan di atas meja bagian pinggir, biarkan pengaitnya menggelayut di bawahnya, lalu kaitkan pegangan tas di pengait. Dengan begini, si empunya tas bisa dengan mudah mengawasi tasnya, dan mudah mengakses tas jika ada yang perlu diambil, plus lebih bersih karena tak harus ditaruh di lantai.
Bag hanger cukup banyak digunakan di Eropa, lalu beranjak ke Amerika, namun belum banyak beredar di Asia. Biasanya, bentuknya berupa bulatan, kemudian ada pengait berupa besi lurus dan melengkung di ujungnya. Di Indonesia, ada sebuah gerai yang khusus menjual bag hanger, bernama Jacquelink. Meski baru sebulan membuka eksibisi di Plaza Indonesia, Jacquelink mulai banyak dilirik para wanita Jakarta. Jacquelink berusaha memperkenalkan bag hanger kepada para wanita modis di Jakarta yang memang menyukai tas import dan selalu up to date. Jacquelink memiliki ragam desain untuk mewakili para wanita beragam usia.
Yang mengesankan dari Jacquelink adalah desainnya yang terlihat eksklusif. Jaquelink memiliki empat macam desain. Yang pertama, adalah desain gambar, cocok untuk para wanita muda. Karena desainnya yang minimalis, cocok untuk dikenakan sehari-hari, bahkan untuk para wanita eksekutif. Yang kedua, Swarovski Design polos. Koleksi ini menggunakan kristal dari Swarovski, yakni kristal dengan kualitas tinggi menghias bulatan bagian atas. Untuk koleksi ini, Jacquelink hanya menggunakan sekitar 100 butir kristal Swarovski satu warna. Sementara yang ketiga, juga menggunakan kristal Swarovski, namun lebih dari 2 warna untuk membentuk sebuah gambar atau inisial. Yang keempat, adalah koleksi premiumnya, besi pengaitnya yang terbuat dari alloy berwarna keemasan, sehingga cocok untuk para wanita matang yang suka kemewahan. Dari keempat desain itu, Anda bisa memilih lagi tipe yang bisa dijadikan hiasan di tas atau tidak. Ada yang bisa dikancingkan di tas sebagai aksesori tas, ada yang biasa. Tentunya akan ada biaya tambahan untuk yang bisa diubah jadi aksesori tas.
Bedanya, jika bag hanger jaman dulu memiliki pengait yang kaku, sehingga tak jarang tersangkut di sana-sini, Jacquelink memiliki pengait yang bisa ditekuk atau dilipat mengelilingi bulatannya. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 189.000,- (desain biasa) hingga Rp 600.000,- bagi Anda yang ingin meng-customize bentuk Swarovski. Setiap pembelian disertai garansi 3 bulan untuk penggantian batu Swarovski jika rusak atau terlepas, juga sebuah pouch untuk melindungi bag hanger ketika tidak dipakai, sekaligus pembersih.
Budianto, pihak dari Jacquelink menyatakan, ”Mengenai pasar di Indonesia, memang harus diberitahukan dan diedukasi mengenai benda ini, karena itu, kami juga melampirkan cara pemakaian di dalam kotak pembungkusnya seandainya bag hanger ini dihadiahkan kepada orang lain. Bahkan anak-anak pun ada yang membeli. Baru-baru ini ada yang memesan dengan bentuk khusus, seperti Mickey Mouse atau babi.”
Hingga saat ini, sudah banyak peminat bag hanger, tak jarang juga pembelinya berasal dari negeri tetangga. Ketika Kompas.com berkunjung ke gerai Jacquelink yang membuka eksibisi di Plaza Indonesia, lantai 3 (buka hingga Agustus), ada salah satu pembeli yang memborong beberapa barang untuk dijadikan hadiah. ”Jika Anda adalah salah satu kolektor tas, tentu bag hanger adalah investasi. Misalnya Anda membeli tas dengan harga mahal, tentu tak ingin cepat rusak, kan? Nah, bag hanger ini adalah salah satu cara merawatnya ketika tas sedang dibawa-bawa,” imbuh Budianto.
Tak perlu repot, karena bag hanger Jacquelink yang bisa dilipat ini tipis, ringan, dan berdiameter sekitar 5cm ketika dalam keadaan dilipat. Biasanya, bag hanger bisa menahan berat tas hingga 3,5 kg.