Media online bisa dikatakan media tersempurna dibandingkan dengan media sebelumnya (media tradisional). Selain terbitnya real time media online juga dapat menerbitkan berita online berupa tulisan atau artikel, audio, dan juga video layaknya surat kabar, radio, dan juga televisi. Namun media yang menyajikan berita online tidaklah sesempurna itu, media online pada dasarnya juga mempunyai kekurangan. Hanya saja dalam hal ini kekurangan media online lebih kepada komunikan atau audiennya sendiri. Meski memiliki khalayak atau audien yang lebih global dan luas, media online juga tidak akan mampu menjangkau khalayak yang masih terisolasi oleh teknologi.
Dalam buku Teori Komunikasi Massa yang disusun oleh Jhon Vivian (2008:286) mengatakan, adanya problem dalam dunia media dan berita online yakni banyak belahan dunia yang belum bisa melakukan akses ke internet secara bebas dan cepat. Misalnya saja semua negara di Timur Tengah dan Afrika secara keseluruhan hanya punya 7,5 juta pengguna website. Termasuk juga Indonesia yang ternyata masih sangat minim dalam akses internet. Hal ini yang menunjukan betapa Kesempurnaan dan Ketidaksempurnaan Berita Online masih menjadi fenomena, karena pada akhir tujuan apakah akan berdapak positif atau negatif.
Dalam buku Teori Komunikasi Massa yang disusun oleh Jhon Vivian (2008:286) mengatakan, adanya problem dalam dunia media dan berita online yakni banyak belahan dunia yang belum bisa melakukan akses ke internet secara bebas dan cepat. Misalnya saja semua negara di Timur Tengah dan Afrika secara keseluruhan hanya punya 7,5 juta pengguna website. Termasuk juga Indonesia yang ternyata masih sangat minim dalam akses internet. Hal ini yang menunjukan betapa Kesempurnaan dan Ketidaksempurnaan Berita Online masih menjadi fenomena, karena pada akhir tujuan apakah akan berdapak positif atau negatif.
Dalam teori Werner J. Severin dan James W. Tankard yang mengutip dari Nando Times(1998) dalam bukunya yang berjudul . Teori Komunikasi: Sejarah, Merode, dan Terapan di Media Massa (2005:454) yang mengatakan bahwa hasil survei yang dilakukan oleh Grllupe Organization untuk penelitian pasar online menunjukkan bahwa kaum muda mengakses internet tidak untuk mencari informasi dan berita melainkan beraneka macam tujuan, jadi hanya kaum dewasa dengan umur 35 tahun sampai dengan 54 tahun yang menggunakannya untuk berita dan informasi.